Cari Blog Ini

Minggu, 28 November 2010

Jenuh

Sebuah puisi, karya : Aqsha Al Akbar

Adakah sisa sajak semalam? Yang berpuisi pada riak becek jalanan kota kecilku dan yang bernyanyi pada kebosanan hidup.
Ketika bagian dari puluhan juta sel darahku mencaci dan mencari dimana aku.
Kejenuhan yang sangat memuncak, meranggeh marah-marah.
Hei rakyatku, darahku, dengarkan lah sedikit keluhku, aku pun sama dengan kalian.
Tapi apa daya aku yang kalian sebut Panglima harapan kalian?
Kita sama-sama terjebak pada kebingungan. Kita bicara apa yg jadi tabu. Kita berjalan apa yg jadi salah. Salahkah kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar