Cari Blog Ini

Senin, 22 November 2010

Persetan

 Sebuah puisi, karya : Aqsha Al Akbar
 
Betapa memuncak darahku, percikan amarah ditengah kegelisahan.
Membuat aku begitu suka memaki dalam kebengisan.
Jangan, jangan sekali-kali ada orang yang merasuki lingkar neraka amarahku.
Sudah begini, tak tersisa ruang untuk mengucapkan kegembiraan kembali.
Aku begini, bukan karena suatu apa. Tapi, memang jelas segalanya jadi samar.
Lupakan simfoni kehidupan, aku berada dalam kolosal ketidaktahuan.

Memang sudah seperti itu, semua pun jadi kolaps.
Terlalu sering aku terusik. Lama!
Beraneka dimensi tak dapat aku bedakan.
Menjadi apa yang seharusnya tak harus.
Seharusnya dapat.

Eranglah pada kehidupan.
Biarpun begitu, tetap akan selalu ada.
Aku, kehilangan kata-kataku sekarang.
Ah, sedang laju kutulis kira-kira hati ini. Pikiran ini.
Hilang.

Berikan, berikan aku kata agar dapat kujelajahi dan kulemparkan seluruh alpabet.
Mana?

Anneilies?
Mana kau Anneiliesku?

Kulanjutkan..
Sekiranya afdol jika bersama realita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar