Cari Blog Ini

Senin, 22 November 2010

Rel Terpanjang

Sebuah puisi, karya : Aqsha Al Akbar

Gelisahku bernyanyi, pelan merdu dan malu-malu.
Senangku bersendu, terpojok pada sketsa yang ujungnya belum terbentuk.
Sedihku berlarian kecil, menyusuri rel yang teramat jauh.
Ketiadaan dalam sebuah mimpi. Mengendus dan menyentuh bidang kisah nyata.
Sang perempuan, mengumpulkan sari-sari musim lalu, menyatu dalam rindu, dia.
Lama ia menunggu, pada yang tak ditunggu, aku.

Kuingat-ingat, rol film ini tak mungkin akan habis, setidaknya pada penjemputan nanti.
Duduk,berdiri,berlari, di atas rel. Tinggalkannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar